Dari Lisan Menjadi Tulisan

Sudah lebih dari dua pekan saya berhasil mendisiplinkan diri untuk menulis tiap hari. Tidak suang, tetapi juga tidak muskil. Alhamdulillah, saya sudah berhasil menemukan pola menulis yang efektif. Saya membuat tulisan sambil membayangkan sedang bercerita kepada kerabat atau sahabat. Yang berbeda hanya keluarannya. Kalau berbicara keluarannya adalah lisan, keluaran menulis adalah tulisan. Duh, kalimat terakhir itu sebenarnya kurang efektif karena mengulang kata dasar yang sama: tulis. Biarlah.

Lanjutkan membaca “Dari Lisan Menjadi Tulisan”

Keterampilan berbahasa

Sewaktu menemani Arka, anak saya, belajar untuk persiapan ujian akhir bahasa Indonesia kelas 1 SD-nya, saya teringat dengan obrolan saya beberapa tahun yang lalu dengan Uni Elvi Susanti. Kala itu si Uni memaparkan kepada saya tentang empat keterampilan berbahasa: menyimak (mendengarkan), berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan itu cukup nyata terlihat diajarkan dalam buku pelajaran Arka. Ia  menyimak dongeng dari gurunya, berbicara tentang pengalaman liburannya, membaca cerita dalam buku, serta menulis jawaban soal yang diberikan.

Lanjutkan membaca “Keterampilan berbahasa”