Kapitalisasi adalah penulisan kata dengan menggunakan huruf besar (huruf kapital) untuk huruf pertamanya dan huruf kecil untuk huruf lainnya. Ada dua jenis kapitalisasi utama, yaitu kapitalisasi kalimat (sentence case) dan kapitalisasi judul (title case). Aturan kapitalisasi kalimat sederhana: kapitalisasikan kata pertama, nama diri (misalnya nama orang, nama lembaga, dll.), dan kata lain yang dikapitalisasi berdasarkan aturan lain (misalnya singkatan MPR). Aturan kapitalisasi judul sedikit lebih pelik.
Lanjutkan membaca “Kapitalisasi Judul”
Tag: ejaan
Perbedaan antara EYD dan EBI
Ejaan bahasa Indonesia berubah seiring dengan waktu. Perubahan terakhir terjadi pada 2015 dengan diterbitkannya Permendikbud 50/2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) itu menggantikan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang mulai berlaku pada 1972 melalui Keppres 57/1972 tentang Peresmian Berlakunja “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”. Selama masa 43 tahun berlakunya, EYD mengalami tiga kali revisi, yaitu melalui Kepmendikbud 0196/U/1975, Kepmendikbud 0543a/U/1987, dan Permendiknas 46/2009. Lantas, apa saja perbedaan antara EYD dan EBI?
S-2
Dunia pendidikan kita mengenal istilah “strata” (jalur akademis) dan “diploma” (jalur profesional) untuk jenjang pendidikan. Kedua istilah ini masing-masing disingkat menjadi “S” dan “D” dan diikuti oleh angka yang menunjukkan jenjangnya. Sayangnya, penulisan singkatan yang diikuti oleh angka ini belum seragam. Ada yang menulis dengan tanda hubung, misalnya “S-2”, dan ada yang tidak, misalnya “S2”.
Terima kasih
Sesuai dengan budaya kita, kata “terima kasih” merupakan salah satu kata yang cukup sering digunakan. KBBI mengelompokkan kata ini sebagai kata benda (nomina) dan memerikan maknanya sebagai “rasa syukur”. Kata ini adalah kata majemuk, atau kadang disebut gabungan kata, yang tersusun dari kata “terima” dan “kasih”. Kata “terima” hanya mengandung satu makna, yaitu “menyambut atau mendapat sesuatu”, sedangkan kata “kasih” merupakan homonim dengan dua makna: (1) perasaan sayang; (2) beri, memberi. Saya belum berhasil menemukan penjelasan tentang bagaimana kata majemuk ini terbentuk, namun saya duga makna “kasih” yang diambil adalah makna keduanya. Jadi, secara harfiah, kata majemuk (yang terkadang merupakan idiom atau ungkapan) ini dapat bermakna “menyambut pemberian”.