Kemarin saya mengobrol dengan istri saya. Dia baru saja mengikuti seminar yang membahas topik hakikat hidup manusia. Pembahasannya umum, tidak berdasarkan agama tertentu. Pembicara pada seminar itu bilang bahwa manusia sebenarnya sekadar penyalur kehendak Tuhan. Tiap manusia punya peran masing-masing, yang disepakati melalui diskusi dengan Tuhan sebelum roh diembuskan kepada manusia. Peran itu mestinya memberi manfaat, bukan mudarat, bagi buana. Catatan peran tiap manusia–ini menurut istri saya, bukan pembicara seminar–disimpan di lauhul mahfuzh (لَوْحُ المَحْفُوظٍ).
Kategori: Kehidupan
Dari Lisan Menjadi Tulisan
Sudah lebih dari dua pekan saya berhasil mendisiplinkan diri untuk menulis tiap hari. Tidak suang, tetapi juga tidak muskil. Alhamdulillah, saya sudah berhasil menemukan pola menulis yang efektif. Saya membuat tulisan sambil membayangkan sedang bercerita kepada kerabat atau sahabat. Yang berbeda hanya keluarannya. Kalau berbicara keluarannya adalah lisan, keluaran menulis adalah tulisan. Duh, kalimat terakhir itu sebenarnya kurang efektif karena mengulang kata dasar yang sama: tulis. Biarlah.
LinguaBahasa dan Kapitulis
Tahun 2019 adalah tahun rintisan (startup) bagi saya. Pada awal 2019, saya meneroka LinguaBahasa karena gemas melihat rendahnya keterampilan bahasa para pekerja profesional. Setelah selama ini menyebarkan pengetahuan kebahasaan melalui media sosial, saya pikir saya perlu suatu sarana yang lebih formal dalam bentuk pelatihan. Pelatihan keterampilan bahasa itulah layanan utama yang diberikan oleh LinguaBahasa. Tidak dinyana, pada pertengahan 2019, saya diajak bergabung dengan Kapitulis oleh Zarry Hendrik, Deva Mahenra, Kodratul Safti, dan Al Muhtadi. Kapitulis menyediakan layanan pembuatan konten kreatif digital. Pucuk dicinta ulam tiba. Lanjutkan membaca “LinguaBahasa dan Kapitulis”
Menulis Tiap Hari
Resolusi utama saya untuk tahun 2020 adalah menulis tiap hari. Iktikad itu muncul karena saya ingin memperlancar penuangan gagasan ke dalam tulisan. Saya merasa selama ini proses tersebut tidak saya lakukan dengan serius. Sama seperti keterampilan lain, kepiawaian menulis perlu selalu diasah.
Pindah ke rumah sendiri

Sejak menikah pada tahun 2001, saya tinggal di rumah mertua. Pada awal tahun 2012, saya dan keluarga pindah ke rumah sendiri. Banyak hal yang biasanya tinggal kami terima beres kini harus kami urus sendiri, seperti menyiapkan perabot dan perlengkapan rumah, membeli keperluan rutin, dan membayar tagihan-tagihan rumah. Walaupun merepotkan dan menyita waktu, ternyata menyenangkan juga punya rumah sendiri.
Saat masih tinggal di rumah mertua tersebut, saya mulai merintis blog ini. Tak terasa lima tahun lebih telah berlalu sejak saya menerbitkan tulisan pertama — yang sangat pendek — di blog ini. Meskipun semangat menulis saya naik turun, sudah 220 tulisan yang berhasil saya terbitkan di sini sejak itu. Pada pertengahan tahun 2007 itu, saya memilih menginangi blog saya di wordpress.com karena lebih mudah ketimbang menyiapkan server sendiri. Ibarat menumpang tinggal di rumah orang, saya tinggal datang dan menggunakan fasilitas yang sudah disediakan oleh sang pemilik rumah maya ini.
Batas
When you go to your limits, your limits will expand. (Robin Sharma, 2010, hlm. 98)
Sebenarnya saya jarang membaca buku-buku pengembangan pribadi (self-development) seperti buku The Leader Who Had No Title: A Modern Fable on Real Success in Business and in Life karya Robin Sharma. Namun, filsafat “memimpin tanpa jabatan” yang diusung oleh buku ini sangat mengena di hati saya. Saya pun memaksakan diri untuk membaca habis buku ini di sela-sela kesibukan kantor.
Seperti halnya berbagai buku lain dengan genre serupa, buku ini sarat dengan nasihat dan pernyataan bagus, yang sebenarnya sudah kita ketahui, tetapi kadang lupa. Contohnya kutipan pada awal tulisan ini yang saya terjemahkan menjadi, “Saat kita mendekati batas kita, batas itu pun akan mengembang.” Berdasarkan pengalaman saya, pernyataan itu benar belaka dan sudah beberapa kali saya buktikan.
iKnow
iKnow adalah salah satu bentuk prakarsa manajemen pengetahuan di lingkungan APB Group. Prakarsa ini mulai dijalankan pada tanggal 2 Juli 2012 dan diterapkan dengan bentuk pengiriman surel harian berisi ringkasan pengetahuan yang diperoleh seorang individu pada hari itu dalam suatu topik tertentu.
Prakarsa ini ditujukan untuk mendokumentasikan pengetahuan kolektif perusahaan. Bagi para penulis, kegiatan ini bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan menulis dan menstrukturkan pengetahuan yang dimiliki. Bagi orang lain dan perusahaan, kegiatan ini berfaedah untuk memperkaya pengetahuan kolektif dan mengurangi pengulangan kegiatan pencarian informasi yang sudah pernah dilakukan orang lain.
Wisuda
Tadi siang, 8 September 2012, saya mengikuti acara syukuran dan pelepasan wisudawan pascasarjana Fasilkom UI di gedung Sabha Widya, kampus UI, Depok. Alhamdulillah, akhirnya perjalanan menempuh pendidikan selama tiga tahun berhasil saya tuntaskan dan gelar M.T.I. (Magister Teknologi Informasi) sudah berhak saya sandang. Terima kasih saya persembahkan kepada segenap dosen dan staf MTI UI yang telah sangat membantu dalam proses tersebut.
Gurih

Gurih adalah salah satu dari lima rasa dasar, bersama dengan manis, asam, asin, dan pahit. Secara kimiawi, rasa gurih ditimbulkan oleh asam amino glutamat dan ribonukleotida yang terkandung dalam berbagai jenis makanan, termasuk daging, ikan, sayur, dan produk susu. Dalam bahasa Inggris dan berbagai bahasa lain seperti bahasa Prancis dan Spanyol, jenis rasa ini disebut umami, serapan dari bahasa Jepang. Kata gurih yang kita pakai untuk menggambarkan konsep umami ini berasal dari kosakata bahasa Jawa yang bermakna “enak rasanya”.
Keandalan dan kesahihan
Dua konsep menarik yang saya pelajari sewaktu mengerjakan tesis tempo hari adalah keandalan (reliabilitas, reliability) dan kesahihan (validitas, validity) data. Secara sederhana, keandalan adalah kekonsistenan dan kestabilan data atau temuan, sedangkan kesahihan adalah kesesuaian antara objek penelitian dengan data yang dilaporkan. Hubungan kedua konsep ini dengan hasil penelitian dapat dilihat pada ilustrasi sasaran tembak (bullseye) di samping. Keandalan digambarkan dengan data yang terkumpul pada tempat yang sama, sedangkan kesahihan digambarkan dengan data yang mengenai sasaran tembak.