Kan

Beberapa hari yang lalu, saya mendapat pesan melalui pengolah pesan (messenger) BlackBerry dari adik perempuan saya: “Hari sabtu nanti uda kerumahkan?” Meskipun ini merupakan percakapan informal yang mungkin tidak perlu terlalu merisaukan masalah tanda baca (tanda koma setelah nanti) dan huruf besar (pada Sabtu dan Uda), saya agak resah dengan “kerumahkan”.

Lanjutkan membaca “Kan”

Hukum KPST

Salah satu hal yang sering membingungkan dalam bahasa Indonesia adalah peluluhan fonem dalam pembentukan kata berimbuhan meng- dan peng-. Mana yang benar: mengkritik atau mengritik? memesona atau mempesona? mensyaratkan atau menyaratkan? mentraktir atau menraktir? penahapan atau pentahapan? pemroses atau pemproses? Cara termudah untuk mengetahui mana yang benar adalah dengan membuka KBBI. Tentu saja cara ini tidak praktis karena tidak setiap saat rujukan itu tersedia meskipun versi daringnya sudah ada.

Lanjutkan membaca “Hukum KPST”