Beberapa hari yang lalu, saya mendapat pesan melalui pengolah pesan (messenger) BlackBerry dari adik perempuan saya: “Hari sabtu nanti uda kerumahkan?” Meskipun ini merupakan percakapan informal yang mungkin tidak perlu terlalu merisaukan masalah tanda baca (tanda koma setelah nanti) dan huruf besar (pada Sabtu dan Uda), saya agak resah dengan “kerumahkan”.
“Ke” memiliki dua fungsi, yaitu sebagai awalan dan sebagai kata depan. Sebagai awalan, ia harus ditulis serangkai, sedangkan sebagai kata depan, ia harus ditulis terpisah. Dalam “kerumahkan”, “ke” berfungsi sebagai kata depan penunjuk tempat (rumah).
“Kan” juga multimakna, antara lain sebagai akhiran pembentuk kata kerja dan sebagai kependekan dari kata “bukan” atau “akan”. Sebagai akhiran, ia harus ditulis serangkai, sedangkan sebagai kependekan, ia harus ditulis terpisah–bahkan sebaiknya diberikan apostrof (‘) sebagai tanda penyingkat. Dalam “kerumahkan”, “kan” berfungsi sebagai kependekan dari “bukan”.
Maafkan Udamu yang pedantis ini, ya, Dis. Hari Sabtu nanti, insya Allah Uda ke rumah. Sekarang, titip cium dulu untuk Athar.
Horeeeee berarti saya benar ya, selama ini untuk “kan” saya selalu menambahkan koma atas di depan. 🙂
Baiklah Udaku sang pedantis.. 🙂
Sebentar, aku tak mengerti. Diberi afostrof itu seperti apa? Apakah kalimatnya menjadi seperti kalimat berikut? “Hari Sabtu nanti Uda ke rumah, ‘kan?”
Ini contoh pemberian apostrof: http://j.mp/lpVM5P
T’rim’s.
Oh, pake apostrof ya? Hehehe… selama ini cuma aku pisah aja, blum pake apostrof.
Makasih …
Mungkin frasa “kan” perlu dibahas (atau sudah dibahas?) secara khusus. Selama ini saya menganggapnya sebagai bagian dari istilah yang tidak baku. Seperti pada kalimat, “Kan, sudah saya bilang.”
Bentukan [‘kan] memang tidak baku dan hanya boleh dipergunakan pada situasi nonformal, misalnya percakapan sehari-hari antarteman sebaya.
Uda, bukannya kata “insya Allah” (yg ada pada paragraf terakhir) sudah ada di KBBI, ya? Kenapa masih menggunakan kata yg tidak baku?
Kan bisa berarti adalah. Atau untuk menguatkan . Kan tadi sudah saya makan rotinya. Atau Dia kan seorang dokter