Dengan senang hati

Saya kadang bingung kala menanggapi ungkapan “terima kasih“. Biasanya saya menanggapi dengan “sama-sama”. Tanggapan itu pula yang biasa saya terima dari orang lain sebagai balasan ucapan terima kasih saya. Dalam ragam informal, saya pikir tanggapan semacam ini tidak masalah. Yang membuat saya bingung adalah bagaimana menanggapi ungkapan “terima kasih” dalam ragam yang lebih formal serta apakah “sama-sama” ini dapat diberikan dalam semua konteks.

KBBI mencantumkan entri “sama-sama” sebagai adverbia dengan makna “kedua belah pihak tidak berbeda atau tidak berlainan; semuanya”. Nah, saya merasa makna ini tidak cocok sebagai tanggapan “terima kasih”. Apa yang tidak berbeda? Apa yang semuanya?

Lanjutkan membaca “Dengan senang hati”

Terima kasih

Sesuai dengan budaya kita, kata “terima kasih” merupakan salah satu kata yang cukup sering digunakan. KBBI mengelompokkan kata ini sebagai kata benda (nomina) dan memerikan maknanya sebagai “rasa syukur”. Kata ini adalah kata majemuk, atau kadang disebut gabungan kata, yang tersusun dari kata “terima” dan “kasih”. Kata “terima” hanya mengandung satu makna, yaitu “menyambut atau mendapat sesuatu”, sedangkan kata “kasih” merupakan homonim dengan dua makna: (1) perasaan sayang; (2) beri, memberi. Saya belum berhasil menemukan penjelasan tentang bagaimana kata majemuk ini terbentuk, namun saya duga makna “kasih” yang diambil adalah makna keduanya. Jadi, secara harfiah, kata majemuk (yang terkadang merupakan idiom atau ungkapan) ini dapat bermakna “menyambut pemberian”.

Lanjutkan membaca “Terima kasih”