Kata, frasa, klausa, dan kalimat

Keempat istilah yang menjadi judul tulisan ini sering membingungkan orang yang belum sempat mempelajari linguistik: termasuk saya. Definisi yang diperoleh pada KBBI seperti yang tercantum di bawah ini pun tidak menolong menyembuhkan kebingungan tersebut.

  • Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri.
  • Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif.
  • Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.
  • Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

Er, oke. Jadi apa bedanya?

Dari definisi yang diberikan, terlihat bahwa urutan satuan tersebut, dari yang terkecil sampai yang terbesar, adalah (1) kata, (2) frasa, (3) klausa, dan (4) kalimat. Agar lebih jelas, ada baiknya kita bedah suatu contoh seperti di bawah ini.

Pejabat itu pernah mengatakan bahwa Indonesia dapat berperan aktif dalam perdamaian dunia.

Kalimat dan kata paling mudah dikenali. Contoh tersebut adalah satu kalimat yang relatif berdiri sendiri dan memiliki intonasi final. Kalimat tersebut tersusun dari 12 kata yang dikenali sebagai satuan yang dipisahkan oleh spasi.

Klausa dikenali dari bagian yang memiliki subjek dan predikat serta memiliki potensi menjadi kalimat. Kalimat itu memiliki 2 klausa yang dihubungkan dengan kata bahwa, yaitu (1) pejabat itu pernah mengatakan dan (2) Indonesia dapat berperan dalam perdamaian dunia.

Menguraikan frasa sedikit lebih sulit. Frasa paling sedikit harus terdiri dari dua kata dan tidak memiliki subjek-predikat. Kalimat tersebut memiliki 4 frasa: (1) pejabat itu, (2) pernah mengatakan, (3) dapat berperan aktif, (4) perdamaian dunia. Kata bahwa, Indonesia, dan dalam tidak dimasukkan dalam frasa karena memiliki fungsi sendiri dalam bentuk tunggal.

Mudah-mudahan saya tidak salah dalam menjabarkannya. Maklum, tulisan ini dibuat dalam upaya untuk belajar juga.

26 tanggapan untuk “Kata, frasa, klausa, dan kalimat

  1. Kenapa tidak menggunakan ungkapan “Kata Majemuk” dan “Anak Kalimat” sebagai pengganti “Frasa” dan “Klausa” ?

  2. Mungkin ada kesalahan tik, yang tidak sengaja, yakni “frasa harus terdiri dari dua kata”. Tentu, Mas Ivan tidak memaksudkan demikian karena contoh-contoh frasa yang diangkat ada yang mengandung tiga kata: dapat berperan aktif. Salam.

  3. mas ivan, saya sedang membuat skripsi tentang pembandingan kata, phrasal, klausa dan kalimat dari bahasa indonesia dan inggris. tapi saya agak bingung dengan sistem phrasal dan klausa di bahasa indonesia. apakah di bahasa indonesia ada sejenis noun phrase, adjective phrase, dll? misalnya my son diterjemahkan menjadi anakku, nah apakah anakku itu juga disebut phrasal d bahasa indonesia? hehhehe agak malu juga sudah umur segini ternyata ga fasih tentang tata bahasa indonesia. kalo boleh minta, tolong saya dikasih referensi buku tentang tata bahasa indonesia terutama tentang kata, phrasal, klausa dan kalimat. thanks before…

    1. Dalam bahasa Indonesia, katanya, ada yang namanya frasa nomina (mungkin setara dengan noun phrase), frasa adjektiva (mungkin setara dengan adjective phrase). Saya juga kurang paham betul dengan pengertian noun phrase atau adjective phrase. Akan tetapi, kalau melihat contoh my son yang diterjemahkan ke anakku, saya pikir begini:
      Membandingkan kata antara dua bahasa itu sejatinya jatuh pada kajian linguistik komparatif, atau perbandingan bahasa. Penerjemahan juga tidak mutlak menghasilkan satu susunan konstruksi terjemahan. Maksudnya, contoh my son tadi, tidak mutlak harus diterima bahwa terjemahannya adalah “anakku”. Bisa saja diterjemahkan menjadi ‘anak saya”. Bentuk “anakku” terdiri dari morfem anak dan klitika -ku sehingga disebut kata, sedangkan “anak saya” adalah frasa nominal (karena intinya adalah nomina, yaitu “anak”). Jadi, kalau Anda ingin membandingkan frasa nominal dan noun phrase my son, terjemahkanlah menjadi anak saya.

  4. Terimakasih atas materi yang telah dituangkan, jika dilihat klausa dan kalimat bisa jadi sama yaitu sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat.
    Saya ingin bertanya, jika ada contoh seperti ini bagaimana?

    “Dini menggambar” (mf nama dsini hanya digunakan untuk contoh saja)

    Apakah bisa termasuk klausa dan juga kalimat?
    Jika dapat, lalu sebenarnya apa perbedaan yang konkret dari keduanya?
    Mohon dijelaskan dan terimakasih untuk jawabannya…:)

  5. “Dini menggambar” adalah klausa yang juga kalimat sederhana. Saya pikir klausa dan kalimat itu beririsan: ada yang dapat dikelompokkan ke dalam keduanya, tapi ada juga yang tidak. Contoh:

    1. Klausa sekaligus kalimat: Dini menggambar.
    2. Klausa: Ia mengatakan (perlu tambahan … bahwa … untuk membentuk kalimat).
    3. Kalimat: Ia mengatakan bahwa Indonesia dapat berperan dalam perdamaian dunia (terdiri dari dua klausa).

  6. bagaimana kita bisa membedakan itu klausa atau kalimat,sedangkan menurut saya kadang contoh klausa itu sama seperti sebuah kalimat

  7. aku mau nanya cara menulis kata yang benar. cara menulis kata kalimat efektiv dengan kata?farasa itu gimana ya. conto kwitansinya hilang

  8. Tolong bantu saya… Untuk menentukan frasa dan klausa dan identifikasi struktur gramatikal dari kalimat di bawah ini :
    “Sebagai perguruan tinggi yang mengembangkan iptek dan bidang pendidikan , Stkip pgri sidoarjo berupaya memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional, khususnya pengembangan sumber daya manusia”

  9. Ketika nenek di kamar, kakek merokok di kamar, dan kakak memasak nasi di dapur.
    Berapa klausa dan frasanya ini . Mohon bantuannya kak

Tinggalkan komentar