Macet dan mogok

Hari Minggu pagi saya mendusin karena Arka (6 tahun), anak saya, membangunkan dengan raut muka panik, “Yah, iPad-nya gak mau nyala.” Seperti biasa, setiap pagi ia selalu menyempatkan diri untuk memeriksa restoran, toko kue, kota, kerajaan, dan pertaniannya. Pagi ini, ia panik karena setelah melaksanakan tugasnya tersebut tiba-tiba iPad-nya tidak bisa lagi dinyalakan. Menurutnya, status baterai masih 80%, jadi masalahnya bukan karena baterai habis.

Setelah beberapa lama mencoba berbagai cara untuk menghidupkan kembali gawai (gadget) tersebut, saya memutuskan untuk membawanya ke iBox Ratu Plaza, pusat servis Apple terdekat dari rumah saya. Dengan ramah petugas di sana menerima saya dan saya melaporkan, “Mbak, iPad saya macet.” Sambil mendengarkan penuturan saya tentang penyebab macetnya iPad saya, Sang Petugas dengan santai mencolokkan kabel pengecas baterai dan lambang buah apel terkenal itu pun muncul di layar. Dalam waktu kurang dari satu menit masalah sudah terpecahkan!

Ternyata petugas itu sudah sering menghadapi masalah yang sama. “iPad-nya nge-hang, Pak. Colokin aja ke listrik dan tekan tombol kanan atas (yang biasa dipakai untuk mematikan) dan tengah bawah (yang biasa dipakai untuk menutup aplikasi) secara bersamaan.” Walah, mana saya tahu ada kiat mudah seperti itu. Ternyata, menurutnya, petunjuk itu dapat ditemukan di dalam manual iPad. RTFM *menarik napas*

Dalam konteks komputer, hang atau freeze adalah kondisi saat suatu aplikasi atau seluruh sistem tidak lagi menanggapi masukan. Pada kasus saya, itulah yang terjadi. Menurut Wikipedia, hang dibedakan dengan crash yang sering ditandai dengan menutupnya aplikasi atau matinya sistem operasi. Seperti biasa, kedua istilah yang mirip ini belum punya padanan bahasa Indonesia yang cukup lazim dipakai.

Saya usulkan untuk menggunakan “macet” sebagai padanan hang atau freeze dan “mogok” sebagai padanan crash. Anda punya padanan yang lebih pas?

Sumber ilustrasi: Wikipedia.

17 tanggapan untuk “Macet dan mogok

    1. Hehe, dia langsung ngerti, meskipun memang sambil agak senyum-senyum. Makanya aku pikir maknanya cukup bisa ditangkap. Tinggal mogok yg belum diujicobakan, nih. “Mas, Windows saya mogok nih.” Kira-kira orang bisa langsung ngerti bahwa yang dimaksud adalah “crash” gak ya?

  1. iPad bisa `macet` juga ya ? Galaxy Tab juga pernah begitu, mati mendadak, padahal batterynya masih 50%, setelah dicolokkin listrik dan tekan tombol power on 10 detik, bisa nyala kembali

    setiap gadget sepertinya pernah mengalami hal yang serupa, mati mendadak, dan hanya bisa dinyalakan setelah dicolokkin listrik, iPod dan BB Bold juga pernah mengalami hal yang sama

  2. oh god
    i say very much thank you for you
    before i’m panic because may iPad suddenly sleep
    but
    because you my iPad can wake up again
    thak you

  3. makasih bro …, informasinya sangat membantu .., kebetulan iPad saya mengalami freeze, jadi saya tdk perlu repot2 membawanya ke service apple, setelah saya coba ilmunya, skrg iPad saya berdiri tegak dengan gagahnya, thank’s ya bro ….

  4. Saya rasa ‘macet’ dan ‘mogok’ kurang tepat untuk menjadi padanan ‘hang’ dan ‘crash’. Sebaiknya kita jangan memaksakan diri untuk mencari padanan istilah perkomputeran. Mengapa? Bahasa komputer sangat berbeda dengan bahasa sehari-hari. Misalnya kata ‘crash’ itu, makna harfiahnya ‘tabrakan’ atau ‘menabrak’. Namun, ketika masuk lingkup komputerisasi, maknanya jadi sangat berbeda. Dalam bahasa Inggris yang tingkat dinamika katanya sangat tinggi, hal ini tidak menjadi masalah. (Satu kata dalam bahasa Inggris dapat memiliki beragam makna yang sering kali sangat berjauhan tinjauan semantiknya). Namun, ketika kita ingin menerapkan hal ini dalam bahasa Indonesia yang dinamika katanya rendah, tentu akan menimbulkan banyak kerancuan dan perdebatan. Sudah saja pakai istilah Inggris-nya. Tidak usah repot-repot. (Jadi ingat ‘pemaksaan’ kata ‘mouse’ yang menjadi ‘tetikus’ dan ‘keyboard’ yang menjadi ‘papan ketik’). Janggal sekali.

    1. Perluasan makna bukan hal haram kok, Pak. Ambil contoh “canggih”. Saya mau tetap mencoba untuk memakai kedua istilah itu. Saya sendiri bergerak di bidang teknologi informasi dan akan terus aktif mencoba untuk repot menerjemahkan dan menyosialisasikan terjemahan istilah di bidang tersebut.

    2. Bahkan, peramban internet Mozilla Firefox sudah menggunakan–sepertinya–Bahasa Indonesia secara penuh di saat Chrome masih ada beberapa istilah internet yang belum dialih ke Bahasa Indonesia. Tapi menurut saya, saya setuju dengan komentar Mas Haqi yang bilang kalo istilah perkomputeran yang ga ketemu bahasa Indonesia-nya kalo coba-coba dipake malah jadi aneh. Hehe

  5. Urun pemikiran terkait hang/freeze dan crash. Bagaimana jika
    hang/freeze dipadankan dengan “pampat” atau “lantak”
    crash dipadankan dengan “bangpak” atau “bapet” (sistemnya “jebol”)..:)

Tinggalkan komentar