terhubung/terputus a.k.a. online/offline

Salah satu istilah teknologi informasi yang paling sering digunakan sekaligus paling sering menimbulkan perdebatan dalam penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia adalah “online” dan “offline“. Panduan Pembakuan Istilah Inpres 2/2001 menerjemahkan kedua istilah ini masing-masing menjadi “terhubung” (atau “tersambung”) dan “terputus”. Beberapa kalangan pernah pula menggunakan istilah “dalam jaringan” dan “luar jaringan” atau disingkat “daring” dan “luring”.

Sayangnya, tampaknya sosialisasi terjemahan tersebut tak terlalu berhasil. Masih banyak yang bertahan untuk tidak menerjemahkan dan sebaliknya mempertahankan penggunaan dalam bahasa aslinya, dengan atau tanpa ditulis miring sesuai ketentuan penulisan ungkapan asing dalam tulisan bahasa Indonesia.

Sesuai dengan definisinya, sebenarnya penggunaan “terhubung” dan “terputus” sebagai pengganti tidaklah terlalu buruk. Sehari-haripun kita telah menggunakan istilah yang sama untuk sambungan telepon, walaupun sebenarnya tidak berasal dari istilah yang sama, melainkan dari “connected” dan “disconnected”.

Coba kita lihat contoh penerapannya:

  • I’m online now. Saya sedang terhubung (dalam jaringan).
  • Online book store. Toko buku terhubung.
  • Work offline. Bekerja terputus.

Hmmm, tidak terlalu buruk bukan? Sekali lagi ini hanya masalah kebiasaan. Ayo, gunakan terhubung dan terputus!

12 tanggapan untuk “terhubung/terputus a.k.a. online/offline

  1. aku jg masih make online offline di proyek WP yg aku garap sih :d

    gimana klo “online status”… ini kan adjective phrase yg berarti keadaan seseorang, apakah dia sedang online atau offline. Apakah harus diterjemahkan “status terhubung”?

    Kebetulan aku jg bikin plugin WP yg namanya ym-online-status sih… :d

    betewe, hasil diskusi ttg kata thumbnail = miniatur kmrn gimana? setuju? semoga diterapkan di mediawiki dan wikipedia, karena wikipedia kan menjadi trend setter istilah2 IT dlm bhs Indonesia.

    Di WP udah aku terapin di branch 2.3 dan trunk. Nanti rilis 2.3.1 sudah bisa terasa 😀

    Untuk online=terhubung & offline=terputus, menyusul deh..

    betewe, milis i15n nya kok sepi?

    FYI, WP=WordPress, bukan WikiPedia, :))

  2. sebenarnya boleh-boleh saja kalau kita mau menggunakan padanan dari online atau offline, terhubung atau terputus. Tapi bagaimana cara sosialisasinya di masyarakat?
    Dan haruskah semua kata-kata di bahasa Inggris kita padankan ke bahasa Indonesia?

  3. Kalau mau bangga terhadap bahasa sendiri, YA, harus dibiasakan menggunakan padanan katanya. Kalau merasa diri sudah terlambat, minimal jangan menularkannya kepada yang muda-muda (anak sendiri misalnya). Ini cuma 2 rupiah saya (<– hehehe, padanannya janggal)

  4. Bagaimana jika cari bahasa yang baru sama sekali, seperti ‘online’=menjalir (me-jalir) ….he…he…. Jalir, dari bunyinya seperti kata-kata jalur, jaringan, aliran. Jadi ‘menjalir’ = berada di jalur/aliran ….ha….ha
    Maksa ya?
    Jadi ingat dengan ‘sangkil’ dan ‘mangkus’ (?) pengganti efektif dan efisien … (bener gak sih?).

  5. iya sih, tergantung kebiasaan kita menggunakan istilah… emang awalnya terasa aneh, kalo dibiasakan, semoga aja suatu saat nanti akan menjadi sebuah kewajaran

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s